Kenali Jenis-Jenis Diabetes dan Bahayanya bagi Tubuh

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah. Gula darah yang tinggi secara terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti ginjal, jantung, mata, hingga saraf.
Namun, tahukah Anda bahwa diabetes memiliki beberapa jenis yang berbeda penyebab dan karakteristiknya?

1. Diabetes Tipe 1

Jenis diabetes ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel pankreas sebagai ancaman dan menyerangnya secara autoimun. Akibatnya, pankreas tidak lagi bisa memproduksi insulin — hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula darah.
Kondisi ini biasanya muncul sejak anak-anak atau remaja, dan sering dipicu oleh faktor genetik atau infeksi virus seperti virus gondongan (mumps) dan Coxsackie. Karena tubuh tidak lagi menghasilkan insulin, kadar gula pun meningkat tajam dan berisiko menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti jantung dan ginjal.

2. Diabetes Tipe 2

Inilah jenis diabetes yang paling umum, mencapai sekitar 90–95% dari seluruh kasus di dunia.
Penyebab utamanya adalah gaya hidup tidak sehat — sering mengonsumsi makanan tinggi gula, santan, gorengan, tepung, alkohol, hingga jarang berolahraga.
Kebiasaan tersebut membuat sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga pankreas terus dipaksa bekerja keras. Lama kelamaan pankreas menjadi lemah dan produksi insulin menurun, menyebabkan penumpukan gula darah (hiperglikemia).
Jika dibiarkan, darah yang terlalu kental akibat gula tinggi dapat memicu gejala seperti kesemutan, mata buram, sering kencing, kelelahan, disfungsi ereksi, stroke, hingga serangan jantung.

3. Diabetes Gestasional

Jenis ini hanya terjadi pada ibu hamil, meskipun sebelumnya tidak memiliki riwayat diabetes.
Selama kehamilan, plasenta menghasilkan hormon estrogen dan HPL (human placental lactogen) yang membuat insulin sulit bekerja dengan baik. Akibatnya, kadar gula darah meningkat sementara waktu.
Kabar baiknya, setelah melahirkan, gula darah biasanya akan kembali normal. Namun, ibu yang pernah mengalami diabetes gestasional berisiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari, terutama bila gaya hidupnya kurang sehat.

4. Prediabetes

Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula darah sudah di atas normal, tetapi belum cukup tinggi untuk disebut diabetes.
Nilai gula darah puasa normal adalah di bawah 100 mg/dl. Bila mencapai 100–125 mg/dl, ini menjadi tanda awal bahwa fungsi pankreas mulai menurun.
Beberapa gejala yang sering muncul antara lain kulit menggelap di lipatan leher atau ketiak, mudah lelah, sering haus, penglihatan buram, dan mudah mengantuk setelah makan.
Jika tidak segera mengubah pola makan dan gaya hidup, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Lalu, Apa Itu Diabetes “Kering” dan “Basah”?

Istilah ini sebenarnya bukan jenis diabetes, melainkan kondisi luka pada penderita diabetes.

  • Diabetes kering: luka cenderung kering, ringan, dan lebih mudah sembuh.

  • Diabetes basah: luka terbuka, bernanah, dan butuh waktu lama untuk pulih karena aliran darah dan sistem imun terganggu akibat gula darah tinggi.

Pentingnya Mengontrol Gula Darah Sejak Dini

Menjaga kadar gula darah agar tetap stabil adalah langkah utama mencegah komplikasi diabetes.
Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis

  • Rutin berolahraga

  • Tidur cukup

  • Mengelola stres

  • Serta menjaga pola makan dengan nutrisi seimbang

Dukungan Alami dari Masigo Agaric

Selain menjaga pola hidup sehat, kini banyak orang mulai melengkapi rutinitas hariannya dengan bahan alami yang mendukung metabolisme tubuh.
Salah satunya adalah Masigo Agaric, minuman herbal yang mengandung kombinasi bahan alami seperti jamur dewa (Agaricus blazei Murrill), jamur cordyceps, teh hijau, dan pemanis alami daun stevia.
Formulasi ini membantu tubuh tetap segar, mendukung fungsi metabolik, serta menjadi pilihan alami bagi mereka yang ingin menjaga keseimbangan tubuh dan kadar gula darahnya agar tetap stabil.