Sering Kencing Bisa Jadi Tanda Awal Gagal Ginjal Akibat Diabetes
Salah satu keluhan umum pada penderita diabetes adalah sering buang air kecil, terutama di malam hari. Awalnya mungkin terlihat sepele, tapi jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa berujung pada kerusakan ginjal bahkan gagal ginjal.
Secara medis, sering kencing pada penderita diabetes disebut poliuria, dan merupakan tanda bahwa kadar gula darah sedang tinggi. Saat kadar gula berlebih dalam darah, sebagian glukosa “bocor” ke dalam urine. Karena sifat gula yang menarik air, maka semakin banyak cairan yang ikut keluar bersama urine — inilah yang membuat penderita diabetes sering buang air kecil.
Namun masalahnya tidak berhenti di situ. Ginjal yang terus-menerus dipaksa untuk menyaring darah dengan kadar gula tinggi lama-kelamaan akan mengalami kelelahan dan kerusakan pada pembuluh darah halus di dalamnya yang disebut glomerulus.
Apa itu Glomerulus?
Glomerulus adalah jaringan kapiler kecil di dalam ginjal yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah serta kelebihan cairan. Jika bagian ini rusak, dinding pembuluh darahnya menebal dan kehilangan kemampuan untuk menyaring dengan benar. Akibatnya, protein ikut keluar lewat urine, dan ini menjadi tanda awal penurunan fungsi ginjal, atau yang dikenal sebagai diabetic nephropathy (kerusakan ginjal akibat diabetes).
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Kerusakan ginjal akibat gula tinggi tidak terjadi dalam semalam. Biasanya diawali dengan gejala:
Sering buang air kecil di malam hari (lebih dari 3–4 kali)
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan
Tubuh mudah lelah
Tekanan darah meningkat
Jika kondisi ini tidak segera dikendalikan, ginjal lama-kelamaan kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dari darah. Pada tahap akhir, penderita membutuhkan hemodialisis (cuci darah) agar tubuh tetap bisa membersihkan racun.
Cara Mencegah Kerusakan Ginjal pada Diabetes
Langkah utama pencegahan adalah mengontrol kadar gula darah. Pastikan kadar gula tidak selalu tinggi (misalnya di atas 300 mg/dL).
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
Batasi konsumsi gula dan tepung olahan.
Perbanyak makanan alami dan bergizi seimbang.
Lakukan aktivitas fisik secara rutin.
Tidur cukup dan kelola stres.
Perbaiki asupan nutrisi yang mendukung perbaikan sel dan jaringan tubuh, termasuk sel β pankreas yang berperan dalam produksi insulin.
Peran Masigo Agaric untuk Penderita Diabetes
Sebagai tambahan nutrisi alami, Masigo Agaric dapat menjadi pilihan pendukung untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Produk ini terbuat dari kombinasi bahan-bahan herbal alami seperti Jamur Dewa (Agaricus blazei Murill), buah bit, teh hijau, dan daun kelor (Moringa oleifera).
Setiap bahan memiliki kandungan aktif yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain:
EGCG (Epigallocatechin gallate) dan polifenol dari teh hijau yang membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Beta-glucan dan alfa-glucan dari jamur dewa yang berperan menjaga metabolisme gula.
Flavonoid, saponin, dan antioksidan yang membantu melindungi sel ginjal dan pankreas dari kerusakan akibat gula tinggi.
Dengan dukungan nutrisi alami ini, banyak pelanggan merasakan manfaat positif seperti berkurangnya frekuensi kencing malam, tubuh lebih bugar, dan tekanan darah yang lebih stabil.
Namun, tetap penting untuk diingat bahwa Masigo Agaric bukan obat, melainkan suplemen herbal pendukung yang membantu memperbaiki fungsi tubuh secara alami.